Selasa, 09 Oktober 2012

Cara Klasifikasi dan Tata Nama Kanekaragaman Hayati



KATA PENGANTAR
           
            Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah yang telah banyak memberikan nikmat dan berkat kepada penulis, sehingga penulis mampu menyelasaikan makalah Keanekaragaman Hayati ini sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat penilaian mata kuliah Keanekaragaman Hayati. Penyusunan makalah ini tidak berniat untuk mengubah materi yang sudah tersusun, namun hanya lebih melakukan pendekatan pada beberapa materi yang sama dari berbagai referensi yang dibuat sehingga diharapakan mampu memberi tambahan yang bermanfaat.

Sebagai manusia, tentu penulis tidak pernah lepas dari kesalahan. Begitu pula dalam penyusunan makalah ini yang memiliki kekurangan. Oleh karena itu, penulis memohon maaf atas segala kekurangan yang ada pada makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah Agroklimatologi yang telah membimbing penulis dalam penyusunan makalah ini

                                                                                   
Pekanbaru, 11 Januari 2012   


                                                                                               
   Penulis                    

          


BAB I
PENDAHULUAN

1.1       Latar Belakang

Di dunia terdapat tidak kurang dari 500 juta macam organism. Organism tersebut memilik ciri-ciri yang beraneka ragam. Begitu beragamnya organism ini sehingga diperlukan suatu system untuk mengenal dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu system untuk mengenal dan mempelajarinya. Beberapa ahli biologi mencoba menciptakan suatu system untuk mempermudah mengenal dan mempelajari organism melalui suatu cara pengklasifikasian.Pengklasifikasian merupakan proses pengelompokan berdasarkan ciri tertentu.
Organisme yang mempunyai ciri-ciri yang sama dikumpulkan sebagai satu kelompok. Ciri-cirikelompok telah mewakili sifat-sifat individu. Sebagai contoh, kambing, sapi, dan kerbau merupakankelompok hewan memamah biak (ruminansia).
Dengan meningkatnya peradaban manusia, terutama pengetahuan tentang manfaat makhluk hidupsebagai obat dan bahan pangan, maka keperluan akan nama makhluk hidup semakin besar. Maka mulai diperlukan suatu penggolongan atau klasifikasi makhluk hidup berdasarkan pemikiran yang rasional. Misalnya penggolongan berdasarkan persamaan ciri, cara hidup, tempat hidup, daerah penyebaran, dansebagainya. Ilmu yang mempelajari klasifikasi makhluk hidup disebut taksonomi.

1.2       Tujuan
            Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhu tugas mata kuliah keanekaragaman hayati (Kehati) yang diasuh oleh Bapak Gunawan Tabrrani, Ir, MP.



BAB II
ISI
2.1       Cara Klasifikasi Dan Tata Nama Keanekaragman
2.1.1    Tingkat Taksonomi
Kata taksonomi diambil dari bahasa Yunani tassein yang berarti untuk mengelompokkan dan nomos yang berarti aturan. Taksonomi dapat diartikan sebagai pengelompokan suatu hal berdasarkan hierarki (tingkatan) tertentu. Dimana tingkatan ini disusun oleh kelompok (takson) yang paling umum sampai kepada kelompok yang paling khusus. Taksa (takson) telah distandarisasi di seluruh dunia berdasarkan International Code of Botanical Nomenclature dan International Committee on Zoological Nomenclature. Urutan takson antara lain :

  • Regnum/Kingdom (Dunia/Kerajaan)
  • Divisio/Phyllum (Tumbuhan/Hewan)
  • Classis (Kelas)
  • Ordo (Bangsa)
  • Familia (Suku)
  • Genus (Marga)
  • Species (Jenis)



1.            Kingdom
Kingdom merupakan tingkatan takson tertinggi makhluk hidup. Kebanyakan ahli Biologi sependapat bahwa makhluk hidup di dunia ni dikelompokkan menjadi 5 kingdom yang diusulkan oleh Robert Whittaker pada tahun 1969. Kelima kingdom tersebut antara lain : Monera, Proista, Fungi, Plantae, dan Animalia
2.            Filum/ Divisio (Keluarga Besar)
Nama filum digunakan pada dunia hewan, dan nama division digunakan pada tumbuhan. Filum atau division terdiri atas organism-organisme yang memiliki satu atau dua persamaan ciri. Nama filum tidak memiliki akhiran yang khas sedangkan nama division umumnya memiliki akhiran khas, antara lain phyta dan mycota.
3.            Kelas (Clasis)
Kelompok takson yang satu tingkat lebih rendah dari filum atau divisio
4.            Ordo (Bangsa)
Setiap kelas terdiri dari beberapa ordo. Pada dunia tumbuhan, nama ordo umumnya diberi akhiran ales.
5.            Famili
Family merupakan tingkatan takson di bawah ordo. Nama family tumbuhan biasanya diberi akhiran aceae, sedangkan untuk hewan biasanya diberi nama ideal.

6.            Genus (Marga)
Genus adalah takson yang lebih rendah dariada family. Nama genus terdiri atas satu kata, huruf pertama ditulis dengan huruf capital, dan seluruh huruf dalam kata itu ditulis dengan huruf miring atau dibedakan dari huruf lainnya.
7.            Specie (Jenis)
Species adalah suatu kelompok organism yang dapat melakukan perkawinan antar sesamanya untuk menghasilkan keturunan yang fertile (subur)

contoh:

 
 

2.1.2    Tata Nama
Banyak makhluk hidup mempunyai nama local. Nama ini bisa berbeda antara satu daerah dan daerah lainnya. Untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup diberikan nama ilmiah digunakan yang menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Selain itu, penamaan tersebut bertujuan untuk:
1.      Membedakan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain
2.      Menyusun hubungan kekerabatan antarkelompok 
3.      Memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok
4.      Menunjukkan tingkatan takson dalam taksonomi

2.1.3    Cara Pemberian Nama Jenis
Berdasarkan kesepakatan internasional cara pemberian nama jenis digunakanlah metode binomial nomenclature. Metode binominal nomenclature, merupakan metode yang sangat penting dalam pemberian nama dan klasifikasi makhluk hidup. Metode binominal nomenclature disebut tata nama ganda karena pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata (nama genus dan species).
Aturan pemberian nama jenis adalah sebagai berikut :
1.      Nama species terdiri atas dua kata, kata pertama merupakan nama genus, sedangkan kata kedua merupakan penunjuk jenis (epitheton specificum)
2.      Huruf pertama nama genus ditulis huruf capital, sedangkan huruf pertama penunjuk jenis digunakan huruf kecil
3.      Nama species menggunakan bahasa latin atau yang dilatinkan
4.      Nama species harus ditulis berbeda dengan huruf-huruf lainnya (bisa miring, garis bawah, atau lainnya)
5.      Jika nama species tumbuhan terdiri atas lebih dari dua kata, kata kedua dan berikutnya harus digabung atau diberi tanda penghubung.
6.      Jika nama species hewan terdiri atas tiga kata, nama tersebut bukan nama species, melainkan nama subspecies (anak jenis), yaitu nama takson di bawah species
7.      Nama species juga mencantumkan inisial pemberi nama tersebut, misalnya jagung (Zea Mays L.). huruf L tersebut merupakan inisial Linnaeus.

2.1.4    Cara Pemberian Nama Kelas, Bangsa dan Famili
1.            Nama kelas
Beberapa ordo yang memiliki persamaan ciri dimasukkan dalam satu kelas. Ordo Carnivora bersama-sama ordo Rodentia (binatang pengerat, misalnya tikus), ordo Chiroptera (bangsa kelelawar), ordo Primata (bangsa kera), ordo Insectivora (bangsa trenggiling), memiliki ciri-ciri yang sama, yaitu adalanya kelenjar susu dan menyusui anaknya, sehingga dimasukkan dalam satu kelas, yaitu Mamalia
Nama kelas adalah nama genus + nae. contoh: Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.



2.            Nama ordo
Ordo adalah tingkatan takson yang menghimpun beberapa famili. Famili Canidae (kelompok anjing) bersama-sama dengan famili Felidae (kelompok kucing) dan famili Ursidae (kelompok beruang) membentuk ordo Carnivora (bangsa pemakan daging). Nama ordo adalah nama genus + ales, contohnya zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales.

3.      Nama famili
Famili adalah singkatan takson yang anggotanya terdiri dari beberapa marga atau genus. Nama famili adalah nama genus + aceae. contoh: Canna + aceae, menjadi famili Cannacea.


BAB III
PENUTUP

3.1        Kesimpulan
Pemberian nama  mahluk hidup yang baku sangat diperlukan untuk memudahkan komunikasi, makhluk hidup diberikan nama ilmiah digunakan yang menggunakan bahasa latin/yang dilatinkan. Selain itu, penamaan tersebut bertujuan untuk, membedakan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain, menyusun hubungan kekerabatan antarkelompok, memudahkan dalam mengenal ciri-ciri kelompok dan menunjukkan tingkatan takson dalam taksonomi.
Berdasarkan kesepakatan internasional cara pemberian nama jenis digunakanlah metode binomial nomenclature dimana pemberian nama jenis makhluk hidup selalu menggunakan dua kata, yaitu nama genus dan species.

3.2        Saran
Agar makalah ini lebih baik lagi penulisannya dikemudian hari, maka diharapkan dosen yang memberikan penilaian memberikan masukan atas kekurangan yang ada pada makalah ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar